SAN JUAN (BP) – Hari ini genap kali ke-8 tragedi 11 September alias 11/9 diperingati. Menjelang peringatan itu, foto terbaru Khalid Sheikh Mohammed (KSM) tersebar luas di internet. Sebagian kelompok teror, bahkan, memanfaatkan foto hasil jepretan Palang Merah Internasional (ICRC) itu untuk membangkitkan kebencian terhadap Amerika Serikat (AS).
Dalam foto yang konon diambil Juli lalu tersebut, KSM terlihat jauh lebih tua dari usianya. Jenggot pria 45 tahun itu dibiarkan tumbuh panjang menutupi dagunya. Demikian juga brewok yang hampir menutupi sebagian besar wajahnya. Semburat putih mewarnai jenggot dan brewok satu-satunya militan yang mengaku sebagai dalang seluruh rangkaian serangan maut 11/9 tersebut.
Photo Pertama Guantanamo: Khalid Sheik Mohammed adalah yang diklaim sebagai dalang pengeboman 11/9.
Konon, foto itu diambil di salah satu fasilitas di kompleks penjara milik Angkatan Laut (AS) AS di Teluk Guantanamo (Gitmo), Kuba. Berbeda dengan satu-satunya foto KSM yang beredar luas sejak penangkapannya di Pakistan pada Maret 2003 lalu, petinggi Al-Qaidah terlihat lebih manusiawi dalam gambar teranyarnya. Saat itu, dia hanya mengenakan kaos oblong berwarna putih. Rambutnya pun terlihat acak-acakan.
“Mengenakan jubah putih dan penutup kepala merah bermotif, Mohammed (KSM) terlihat duduk dengan tenang,” terang Associated Press mengenai foto terbaru KSM kemarin (10/9). Selain foto saat dia tertangkap, selama ini KSM hanya dikenali lewat ilustrasi yang dibuat pengadilan. Dibandingkan fotonya yang terdahulu, KSM tampak jauh lebih kurus.
Rabu (9/9), ICRC mengonfirmasikan bahwa foto-foto yang beredar luas di dunia maya itu hasil jepretannya.
“Pemotretan tersebut kami lakukan sebagai bagian dari misi kami untuk memantau kondisi kesehatan para tersangka teror di Guantanamo,” ujar Jubir ICRC Bernard Barrett. Tapi, lanjut dia, foto itu langsung dikirimkannya kepada kerabat KSM yang identitas dan alamatnya dirahasiakan.
Menurut Barrett, foto itu sama sekali tidak dimaksudkan sebagai konsumsi publik. Jika sekarang masyarakat luas bisa dengan mudah mengakses foto tersebut, diduga kuat keluarga KSM lah yang memberikannya. “Kami hanya memberikan foto itu kepada keluarga Mohammed,” tandasnya.
Sebagai salah satu organisasi independen, ICRC memang diberi wewenang penuh untuk menemui para tersangka teror yang ditahan AS di Gitmo. Selain itu, para pejabat ICRC juga diperkenankan mewawancarai para tersangka dan mengambil gambar mereka.
Menara World Trade Centre selatan meledak api pada pagi hari 11 September, 2001. Kanan, Gambar Khalid Sheikh Mohammed setelah ditangkap di Pakistan pada 1 Maret 2003.
Pada Februari lalu, ICRC mengaku telah mendokumentasikan foto sekitar 107 tersangka teror. Masing-masing tersangka diambil gambarnya dua kali. Selanjutnya, ICRC akan mengirimkan lima cetakan gambar tersebut kepada keluarga para tersangka. Dalam amplop berisi foto itu, para tersangka teror juga menyelipkan pesan-pesan pribadi mereka kepada keluarga.
Munculnya foto “menyentuh” KSM itu, menurut Jarret Brachman, bakal menggalang simpati publik terhadap dalang 9/11 tersebut. Terutama, para simpatisan Al-Qaidah yang belakangan menyertakan foto KSM dalam tiap korespondensi mereka. Foto tersebut sangat memanusiakan (KSM), protes mantan direktur riset Combating Terrorism Center pada Akademi Militer AS di West Point tersebut, seperti dilaporkan Daily Mail. (jpnn)
0 comments: