
longsor. (detik)
Padang – Nasib baik masih berpihak kepada Sutan Muban dan seorang anaknya. Keduanya luput dari maut meski sempat terseret tanah longsor sejauh 200 meter. Sayang, seorang anak Sutan lainnya hilang setelah lepas dari dekapannya.
Sutan adalah salah satu warga di Nagari Tandikek, Kecamatan Patumuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Saat bencana terjadi, Rabu (30/10/2009), Sutan sedang berkumpul dengan dua anaknya, Tia (4) dan Fajar (2). Di rumah itu juga ada adik iparnya Buyung dan Sahrah.
Begitu Bumi Minang doyang gempa berkekuatan 7,6 sr, Sutan lantas menggendong kedua anaknya keluar rumah. Tak lama setelah keluar, terdengar suara gemuruh yang sangat kuat. Sutan mungkin menyadari bila gemuruh itu merupakan reruntuhan pergunungan. Lantas dua buah hatinya itu diapit sekuat mungkin.
Dan dalam sekejap, rumah mereka lenyap ditelan longsor. Sutan dan kedua anaknya ikut terseret longsoran. Pria tersebut hanya bisa berupaya mendekap dua buah hatinya sekuat mungkin.
“Sutan dan anaknya sempat tertimbun longsoran, namun bisa naik kembali. Ada 200 meter mereka terseret dan berakir di sungai,” cerita Refli, ibu dua anak yang masih sepupu dengan Sutan dengan detikcom, Selasa (06/10/2009).
Ketika mereka terseret longsor, Sutan yang mengapit kuat kedua anaknya itu sempat terbentur rerutuhan kayu besar. Saat itulah, salah satu anaknya, Tia, terlepas dari genggamannya.
“Sutan dan Fajar selamat walau dengan kondisi tubuhnya banyak yang patah tulang. Sedangkan Tia ponakan aku itu hingga kini belum diketamukan,” kata Refli.
Sedangkan kedua adik ipar Sutan, Buyung dan Sarah, juga selamat dalam musibah ini. Namun kini korban selamat itu tidak diketahui keberadaannya. Namun mereka sempat mendapat perawatan medis di posko kesehatan Polda Sumatera Selatan. (cha/djo)
0 comments: