Kuntilanak Tertangkap Kamera di Tempat Deposit Box
Tionghoa Muallaf Dibunuh, Arwahnya Beri Petunjuk TKP
Tiga hari pasca ditemukan jadi mayat, A Bun mendatangi Lina, sepupunya yang tinggal di kawasan Sunggal, lewat mimpi. “Kemarin malam, Lina mimpi. Dalam mimpinya, suamiku memintanya menyuruh aku datang ke lokasi temuan mayatnya untuk mengambilkan barang bukti yang tertinggal. Dan kata suamiku lagi, cuma aku yang bisa menemukannya,”ucap Halimatusakdiah alias Imai, istri A Bun pada POSMETRO MEDAN, kemarin (11/9) siang.
Yakin dengan mimpi itu, kemarin (11/9) pagi, ditemani polisi, Imai dan keluarganya mulai menyusuri lokasi. Hasilnya sungguh mengejutkan. 3 meter dari lokasi temuan mayat A Bun, ditemukan tumpukan surat bon dan sapu tangan A Bun dalam keadaan basah.
Polisi sendiri heran. Pasalnya, mereka telah menyisir lokasi itu saat A Bun ditemukan tewas. Dan mereka sangat yakin lokasi temuan saputangan dan bon itu telah diseser namun tak menemukan apa pun. Diduga, pelaku sengaja kembali dan meletakkan barang yang mereka temukan itu. Bahkan diyakini juga pelaku ada diantara keramaian warga saat jasad A Bun ditemukan.
Dasar itu pula polisi curiga pelaku tinggal tak jauh dari sekitar lokasi. Apalagi, seorang pengangon kambing sempat melihat A Bun berbincang dengan 2 pria. Tak lama, pengangon yang enggan menyebutkan namanya itu, tak lagi melihat A Bun dan kedua pria itu. Hanya sepeda motor A Bun saja. Namun dia tak curiga dan asik dengan kerjaannya.
Sayangnya, jarak pandang yang berkisar 50 meter membuat pengangon itu tak begitu mengenali kedua pria yang berbincang dengan A Bun. “Sebelumnya kita telah melakukan olah TKP dan menyisir beberapa lokasi yang dicurigai. Namun kita tak menemukan apapun. Tapi setelah beberapa hari, barang-barang ini diletakkan pelaku tak jauh dari lokasi temuan. Dan kemungkinan si pelaku melihat saat kita melakukan olah TKP,”ucap Kanit Reskrim Polsekta Medan Labuhan, Iptu Antoni Rajagukguk yang curiga pelaku memang kerap bermain ke lokasi kejadian ataupun memiliki teman di sana.
“Mudah-mudahan saja dengan ditemukannya benda-benda itu, ditemui beberapa sidik jari dan kita akan mendapatkan petunjuk tambahan. Mudah-mudahan saja kasus ini cepat terungkap,”tandas Antoni. Terpisah, Imai juga yakin saputangan dan bon itu memang diletakkan pelaku. “Biasanya suamiku tak pernah melipat saputangan dalam bon. Ini, saat kami menemukan, sapu tangan dilipat di dalam bon-bon itu,”ujar Imai heran.
Imai juga yakin pelaku memang sengaja menunggu suaminya lewat dan merampoknya. “Mau ngambil uangnya aja mungkin. Kalo hp sama kereta suamiku kan udah jelek dan bakal terlacak kalau ikut dicuri,”terang Imai yang kini menetap di kawasan Lorong Inpress, Kota Cina Lingkungan IX, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan.(dian)posmetro-medan.com
0 comments: